12 hari tanpa update. Ck…ck…ck… Duh, Ndi… ngapain aja…?? Yah, seperti biasa, a little bit of everything. Ini update singkat dan cepat apa yang terjadi selama 12 hari ini dan mengapa aktifitas blogging jadi sedikit terhambat.
Pertama! Bantu siapin label undangan tuk resepsi kawinan sepupu tersayang, di samping bantu sibuk-sibuk urusan lainnya. Seperti yang sudah kusinggung dikit sebelumnya, waktu untuk keluarga adalah waktu untuk keluarga; dan sepertinya bantuanku bisa dibilang cukup, mudah-mudahan gak akan terdengar komentar, “Eh, Andi kemana aja?” atau “Kok gak pernah nongol-nongol?” atau “Wah, cuma datang waktu acara makan-makan nih…?” atau yang paling parah, “Kamu siapa…?” (weks!) Btw, hari H-nya besok malam.
Lanjut… kedua! Lagi asyik jadi editor Wikipedia, baik untuk Wikipedia Indonesia dan juga Wikipedia English. Artikelnya belum terlalu banyak, dan gak jauh dari hobi. Emang artikel apa sih…??? Tak lain dak tak bukan… Final Fantasy! Fu fu fu… Yang satu ini, kalau sudah mulai “menyunting”, susah tuk berhenti. Serba tanggung.
Tapi tunggu… bukannya berarti masih bisa pegang kompi? Apa susahnya blogging dikit..??
Bener… bahkan sempet mau bikin entry tentang anagram, terinspirasi entry dari a brainy, funked beast sembari chat dengan Mbah Dukun. Apa boleh buat, interupsi sana-interupsi sini… Belum lagi terlibat “deep, heart-to-heart, future-probing conversation” dengan ibunda tercinta yang sering datang tiba-tiba saat mata lagi khusyuk melototin layar dan jari-jari sibuk menghantam keyboard. Praktis, urusan kompie ditunda dulu.
Nnng… tapi kan masih sering ada di depan kompie…?
Salah. Kalo kebetulan “off-duty” dan lagi gak mood main ke Wikipedia, waktunya kupakai untuk membaca. Hahhh…??? Yoi… Membaca. Dan Brown punya cara unik untuk membuat orang betah membalik halaman demi halaman (untuk kasusku, menscroll e-book di P910). Selesai The Da Vinci Code, langsung lanjut Angels & Demons. Sekarang, aku baru masuk bab pertama Digital Fortress dan mungkin beberapa hari lagi sudah mulai mencicil Deception Point. Anagram dan ambigram vs blogging. Mmm… coba ajalah baca satu buku dan mungkin nanti ngerti rasanya. Mungkin gak jauh beda dengan cerita silatnya Mbah Dukun.
Kalau yang di atas belum cukup untuk jadi alasan, coba yang satu ini. Balik ke urusan keluarga. Kali ini lebih “mainstream”, nengok si bungsu di Bandung. Kedatangan keluarga dari kampung halaman, bagi anak yang nge-kos, mungkin ibarat prajurit yang lagi perang di tengah gurun, sendirian dan “terluka”, yang lantas dikunjungi tim paramedik dari pusat, sekalian bawa surat dari jendral yang isinya selama beberapa hari ia boleh balik ke camp dan istirahat. Artinya; makanan bergizi empat sehat lima sempurna, jalan-jalan dan seragam baru, dan kantong yang tadinya kempis lalu… TRING..!! Jadi tebal. Dari sudut pandang yang lain, berarti tiap hari pergi pagi pulang petang. Untuk “menyelipkan” jadwal ke warnet agak susah, apalagi kalau kebagian peran jadi sopir (doh!). Kunjungan dimulai awal minggu tadi dan baru sampai lagi ke rumah malam ini.
Dan masih ada satu lagi. Sebelum berangkat, aku juga menerima sebuah tawaran kerja dan mulai melakukan riset mengenai sistem pendidikan tinggi–dimulai Senin ini–yang juga akan otomatis mengurangi waktuku untuk nge-rambling di sini, tapi kemungkinan sebuah blog akan aku buat khusus untuk urusan ini.
Update selesai. Dan ini bukan entry terakhir…!!! Pinjem kata-kata Arnold Schwarzenegger di Terminator… “I’ll be back.” 😉